Kelungkung daun (Meranti merah)

Gambar Tegakan
Gambar Daun

Deskripsi: Pohon kelungkung daun tingginya 20-40 m dengan diameter rata-rata mencapai 100 cm.  Batangnya besar, lurus, dan berbanir.  Kulitnya bergaris-garis panjang.  Tanaman ini tumbuh di Maluku dengan pusat penyebaran adalah Pulau Buru, Pulau Sanana, Pulau Mangole (Seram), dan Obi.

Tumbuhan ini menghasilkan damar dalam jumlah besar, baik pada cabang-cabang maupun di batangnya.  Kayu kelungkung daun termasuk kelas awet III-IV dan kelas kuat II-III.  Hama dan penyakit yang menyerang pohon ini di lapangan adalah bajing dan babi hutan yang memakan biji dan daun-daun/pucuk-pucuk muda kelungkung daun.  Sedangkan di persemaian binatang yang menyerang adalah semut, belalang, dan ulat (Harahap, 1989).  Ranting pohon ini bundar atau mendatar.  Daunnya lonjong atau bundar telur, menjagat, 9-18 x 3-7 cm, ujung daun luncip pendek atau panjang, pangkal daun membundar.  Permukaan atas daun bila mengering cokelat lembayung atau cokelat.  Bunga benangsarinya 15.  Kelopak buah memiliki tiga sayap panjang dan dua sayap pendek, sayap panjang 5,5-10 x 1,2-1,5 cm, sayap pendek 3,8-4,5 x 0,4x0,6 cm, buah geluk 12-15 x 6-8 mm cm (Newman, Burgess & Whitmore, 1999).

 

Manfaat: Menurut Rusli MS Harahap & Yulianti, kayu gergajian pohon kelungkung daun dipergunakan untuk bangunan perumahan seperti rangka balok, kaso, pintu, jendela, dinding, lantai dan sebagainya. Sedangkan kayu bulat pohon ini dibuat veneer dan kayu lapis.  Kegunaan lainnya adalah untuk perkapalan, peti pengepak, mebel, dan pembuatan alat musik organ.  Dalam eksploitasi HPH di Pulau Seram terdapat banyak belukar karena sering terdapatnya pohon yang tengahnya berlubang besar pada kayu bapa.

Sumber : Perpustakaan Kehutanan