Bisbul

Deskripsi: Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi hingga 30 m.  Batangnya lurus dengan pepagan/kulit luar berwarna hitam, diameter bagian pangkal sekitar 50 cm.  Tajuk pohon mirip kerucut dengan cabang mendatar dan bertingkat, daunnya yang lebat dan rapat.  Daun tersusun berseling, berbentuk lonjong, 2,5-12 x 8-30 cm bertepi rata, dengan pangkal membundar dan ujung meruncing, bertangkai sekitar 1,7 cm.  Sisi atas daun hijau tua, mengkilap, seperti kulit;  sisi bawah berbulu halus, dan keperakan.  Daun muda berwarna hijau muda dan sampai merah jambu.  Bunga muncul di ketiak daun.  Buah buni bulat atau bulat gepeng berukuran 5-12 x 8-10 cm.  Kulit buah berbulu halus dan berwarna cokelat kemerahan, merah terang dan berubah agak kusam ketika masak.  Daging buah bisbul berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, dan manis agak sepat.  Buahnya berbau harum dan agak keras mirip bau keju dan durian.  Dalam satu buah terdapat hingga 10 butir biji yang berwarna kecokelatan.  

Pohon bisbul ditemukan di hutan dataran rendah sampai menengah, sepanjang jalan dan taman, pada ketinggian 100-700 m dpl. (Tumbuhan langka).

 

Manfaat: Kayunya sangat bagus untuk dijadikan bahan kerajinan, karena kayu yang berwrna cokelat kemerahan hingga hitam ini memiliki tekstur yang halus, kuat, dan keras.  Selain itu, dengan bentuk tajuk yang kerucut, tumbuhan ini dapat menjadi pilihan sebagai pohon hias.  Buahnya dapat dimakan langsung dalam keadaan segar atau sebagai campuran dalam rujak dan minuman.  Dalam setiap 100 g buah bisbul mengandung 2,8 g protein, 0,2 g lemak, 11,8 g karbohidrat, 1,8 g serat, 46 mg kalsium, 18 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, vitamin A dan C, tiamin, roblavin, dan energi.  Kulit dan daunnya untuk penyakit kulit gatal, dan obat cuci mata.  Sedangkan rebusan kulit untuk batuk, demam, disentri, dan diare.

Sumber : Pepustakaan Kehutanan