Pinus/Tusam

Deskripsi: Tinggi pohon jabon dapat mencapai 45 m dengan panjang batang bebas cabang 30 cm, diameter sampai 160 cm.  Batangnya lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai ketinggian 1,50 m.  Kulit luar berwarna kelabu-cokelat sampai cokelat, sedikit beralur dangkal.  

Daunnya tunggal, panjang tangkai 1,5 - 4 cm, helaian daun berbentuk ellips atau lonjong, kadang hampir bundar.  Bunganya cukup besar, semacam bunga bongkol, diameter 4,5 - 6 cm.  Buah panjangnya 6 mm diliputi daun kelopak, bagian bawahnya agak lunak, dan berbiji banyak. (Tantra, 1981).  Pohon ini umumnya tumbuh pada tanah aluvial lembab di pinggir sungai dan di daerah peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-kadang digenangi air.  Selain itu dapat juga tumbuh dengan baik pada tanah liat, tanah lempung, podsolik cokelat atau tanah lempung berbatu yang tidak sarang.  Pohon ini berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya merupakan buah majemuk berbentuk bulat dan lunak, berbiji lembut.  Binatang liar seperti Rusa dan Banteng sering memakan tanaman jabon yang masih muda.  Sedangkan serangga dan jamur Gloeosporium anthocephali Desm and Mont menyerang daun jabon.  Kayu jabon termasuk kelas awet IV-V (Martawijaya, 1989).  Penyebaran ini di luar negeri sampai ke Nepal, Bangladesh, India, Srilanka, Burma, Indo-China, Thailand sampai ke New Guinea.  Sedangkan di Indonesia penyebarannya ke seluruh Sumatera (kecuali Riau, seluruh Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,  seluruh Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya.  Dalam pembudidayaan, pohon kelampeyan diperlakukan dengan daur sangat pendek, yaitu 8 sampai 10 tahun.  Karena bijinya lembut, maka di Kalimantan jenis ini mudah sekali menyebar sangat luas, dan tumbuh rapat sebagai pionir pada semua jalan logging yang sudah ditinggalkan.

 

Manfaat: Pohon jabon dapat dipakai sebagai pohon peneduh atau untuk tanaman reboisasi dan agroforestry.  Daun dan batangnya dapat dipakai sebagai obat tradisional.  Buahnya dapat dimakan (Soerianegara & Lemmens, 1994).  Sedangkan kayu jabon dapat dipakai untuk korek api, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-anak, pulp kelom dan konstruksi darurat yang ringan (Martawijaya, 1989).