Suren

Deskripsi: Pohon berukuran sedang, tinggi sampai 25 m.  Batang berdiameter hingga 70 cm.  Kulit luar cokelat, halus pada pohon muda, menjadi bersisik untuk pohon tua.  Daun majemuk menyirip, ukuran 50-70 cm x 30-40 cm, tepi anak daun bergerigi.  Bunga malai, panjang 30-50 cm terletak di ujung cabang, setiap bunga berdiameter 4-5 mm, dengan lima kelopak bunga merah muda putih atau pucat.  Buah kapsul, berukuran 2-3,5 cm, mengandung beberapa bersayap biji.  Pohon Suren menyebar secara alami di Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Papua.  Sifat pohon Suren dapat tumbuh baik di tempat-tempat terbuka dan mendapatkan cahaya langsung, di daerah pegunungan, di bagian lembah, sepanjang tebing sungai dengan kemiringan < 20 derajat, menghendaki tanah yang subur, menyukai lapisan lahan tebal, drainase baik dan lembab serta mampu berakar baik pada daerah lahan yang bersifat asam, pada ketinggian 600-1200 m dpl.  Jenis ini menghendaki iklim agak kering dengan tipe curah hujan A sampai C.  Jenis tanah yang dikehendaki meliputi tanah-tanah berlempung yang dalam, subur, berdrainase baik serta menyenangi tanah basah (Jayusman, 2006). Kayu memiliki B.J. 0,27-0,67 kelas awet IV.

 

Manfaat: Buah, kulit, kayu, dan akar digunakan dalam pengobatan tradisional cina, dapat menginduksi apoptosis sel kanker, mengurangi glukosa plasma pada tikus diabetes, mencegah dan meringankan kanker paru-paru proliferasi.  Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat kanker paru-paru anti ekstrak.  Daun Toona sureni memiliki aktivitas sitotoksik pada sel kanker termasuk beberapa sel-sel kanker prostat.