Pala Utan

Deskripsi: Menurut Inggit Puji Astuti, pohon Pala tingginya bisa mencapai 20 m dengan tajuk mahkota antara 30-45 cm.  Tanaman ini diduga endemik di Maluku, kemudian dibawa ke Malaysia bagian barat untuk dibudidayakan.  Daunnya oval, bagian tepi rata berwarna hijau tanpa daun penumpu.  Bunganya muncul diujung, beraturan berwarna kuning keemasan, jika dikeringkan warnanya berubah menjadi kuning. Buah Pala utan lebih besar dibanding pala lainnya, aromanya tidak begitu harum dan akan menghilang jika buah itu kering.  Rasa buah dan biji tidak enak.  Umumnya pohon ini tumbuh meliar di hutan-hutan dan gunung-gunung terutama di hutan primer, di daerah berbatu atau tanah pasir berbatu pada ketinggian 700 m dpl.  Perbanyakan tanaman ini dengan biji dan stek batang.  Dari mulai penanaman sampai menghasilkan bunga memerlukan waktu kurang lebih 6-7 tahun.

 

Manfaat: Batang pohon pala dipakai sebagai tiang rumah.   Buahnya dapat dibuat souvenir, sebagai obat sakit kepala, pelancar peredaran darah dan obat anak-anak yang pingsan atau kejang.  Biji pala dapat dipakai sebagai obat buang air berdarah dan sebagai afrodisiakum, juga sebagai bahan campuran dalam pengolahan mentega cokelat.  Di Malaysia biji pala jika dicampur dengan daun senna dan ditumbuk dapat dipakai sebagai peluruh (Astuti, 1997).