Gmelina

Deskripsi: Di tempat tumbuh yang optimum, pohon Gmelina, tingginya dapat mencapai 30 m dan diameter di atas 60 cm, namun umumnya sekitar 20 m tingginya dengan tinggi bebas cabang 6-9 m.  Jenis pohon ini tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi 0-1000 m dpl., dan yang terbaik pada ketinggian tempat 0-800 m dpl. 

Agar dapat tumbuh dengan baik, jenis ini membutuhkan tanah subur, sarang, drainase baik (tidak tergenang air) dengan reaksi tanah masam sampai netral dan solum tanahnya dala serta lembab (Alrasyid, 1990).  G. moluccana tumbuh secara alami dengan daerah penyebaran Maluku, Irian Jaya, Papua Nugini, New Britain dan kepulauan Solomon.  Kayu Gmelina termasuk dalam kategori kelas kuat III-IV, dan kelas kuat III (Martawijaya, 1995).

Manfaat: Menurut Kasmudjo, kayu Gmelina dapat dipergunakan sebagai bahan pulp, bahan bangunan, kayu pertukangan dan plywood, dan sebagai bahan energi.  Sedangkan Martawijaya, menambahkan bahwa kayu Gmelina bisa juga untuk bahan venir dan kayu lapis, papan partikel, moulding.  Di Burma kayu ini banyak dipakai untuk papan, mebel, panel pintu, gerobak, dek kapal, mainan, boneka, alat musik dan kelom, juga untuk jembatan, konstruksi ringan, piring, baki, dan peti pembungkus.  Beberapa bagian dari tanaman Gmelina dapat dipakai sebagai obat.  Uhaedi dkk. menambahkan bahwa pohon ini juga sering digunakan sebagai tanaman hias sisi jalanan, tanaman naungan di perkebunan kopi dan cokelat, juga ditanam dalam menunjang industri ulat sutera.  Abu kayu dan buah menghasilkan bahan pewarna kuning.  Bunga Gmelina ternyata menghasilkan nektar yang dapat diolah menjadi madu berkualitas tinggi.