Simpur

Deskripsi: Menurut Martawijaya dkk, pohon Simpur tingginya rata-rata 25 m dengan panjang batang bebas cabang samopai 20 m, diameter 50 cm atau lebih, berbanir sampai tinggi 2,5 m.  Kulit luar berwarna kelabu-cokelat atau cokelat merah, tidak berbalur, mengelupas tebal.  Pohon ini tumbuh dalam hutan hujan tropis primer atau sekunder, pada tanah kering berpasir, terutama di pinggir sungai yang kadang-kadang tergenang air, pada ketinggian sampai 100 m dari permukaan laut.  Buah Simpur berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm dalam kedudukan tandan.  Buah ini biasa dimakan rusa dan kera.  Kayu Simpur termasuk dalam kelompok kelas kuat II-I dan kelas awet III.  Lemmens dkk berpendapat, penyebaran pohon ini ke India, Sri Lanka, Burma (Myanmar), Indo-China, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa dan Borneo.

 

Manfaat: Pohon Simpur sering ditanam sebagai pohon penghias.  Kayunya hanya dipakai sebagai simpoh, terutama untuk konstruksi interior, juga untuk kayu bakar.  Buahnya dapat dipakai sebagai bumbu atau dibuat jelly, dicampur dengan gula dapat dipakai untuk obat batuk atau digosokkan ke air sebagai sabun (Lemmens et al., 1995).