Nyamplung

Gambar Tegakan
Gambar Buah
Gambar Daun

Deskripsi: Nyamplung pohonnya berukuran sedang dengan tinggi 25 m, meski ada juga yang mencapai 35 m.  Pohonnya bulat, berwarna cokelat atau putih kotor dan bergetah.  Batang pohonnya lurus, tak bercabang, diameter batang dapat mencapai 150 m, ranting-rantingnya berbentuk segi empat atau membundar berujung tumpul, panjang 4-9 mm.  Daun tunggal, berseling berhadapan, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur dengan panjang 5,5-23 cm.  Bunganya majemuk berbentuk tandan yang muncul dari ketiak daun, berkelamin dua dan berdiameter 2-3 cm, berjumlah 7-13, berdaun kelopak 4.  Memiliki benangsari banyak, tangkai putik membengkok, kepala putik berbentuk perisai, berdaun mahkota empat, berbentuk lonjong dan berwarna putih.

Buahnya berbentuk bulat telur dengan panjang 25-50 mm berwarna hijau keabu-abuan. Bentuk biji bulat, tebal, keras warnanya cokelat. 

Daerah penyebaran pohon ini sangat luas, meliputi Afrika Timur, Madagaskar, Kepulauaan disekitar laut Indonesia, Srilangka, Burma, Indochina, Thailand, Taiwan dan kepulauan Ryuku, Malaysia, Australia, dan di pulau-pulau sekitar lautan Pasifik.Nyamplung tumbuh di daerah kering bercampur dengan hutan dipterocarp atau di hutan yang bertanah asam pada ketinggian 1300 dpl atau lebih (Murningsih, 1994). Kulit pohon bergetah kuning pekat.

 

Manfaat: Menurut Tri Murniningsih, air rebusan gelam kayunya berkhasiat sebagai pembesih pada wanita setelah melahirkan, dapat menyembuhkan keputihan, kencing nanah, dan kencing darah.  Air rendaman daunnya sebagai obat radang mata, dan air perasan daunnya untuk obat ambeien. Di Kamboja, daunnya dipakai untuk obat sakit kepala. Minyak biji nyamplung dapat menyembuhkan penyakit kulit, seperti kurap, kudis, dan borok. Di Indonesia, resinnya dipakai sebagai obat luar menyembuhkan bengkak-bengkak dan sebagai obat dalam bentuk peluruh air seni.  Getah pohon ini berkhasiat sebagai obat pelembut jaringan payudara yang mengeras, obat tumor, rematik, dan sebagai pereda kejang-kejang.  Minyak biji nyamplungnya dimanfaatkan untuk keperluan penerangan dan sebagai bahan pembuat sabun.  Di Jawa Tengah minyak dan getah dari kulit batangnya  sering dipakai untuk bahan pewarna kain batik.  Kayu nyamplung digunakan untuk bahan pembuatan perkakas rumah tangga dan instrumen musik.  Disamping itu sebagai bahan pembuatan kapal, perahu sampan, juga untuk bantalan kereta api, dan pada jaman dahulu untuk membuat roda kereta api.  Pohonnya sebagai tanaman hias dan peneduh.

Sumber : Perpustakaan Kehutanan