Kayu Hitam

Gambar Tegakan
Gambar Buah
Gambar Biji
Gambar Daun

Deskripsi: Pohon penghasil kayu hitam ini tingginya 40 m dengan garais tengah 150 mm.  Batangnya berbentuk tugu, daun lanseolata, rindang dan cabang-cabang menunduk ke bawah.  Kayu bagian luar putih dan kasar, sedangkan terasnya tebal berwarna hitam atau cokelat kehitam-hitaman.  Pohon dewasa memiliki banir-banir kecil.

Tempat tumbuh secara alami adalah tanah bukit rendah yang berbatu-batu atau sepanjang pesisir pantai ke arah pedalaman sampai 10 km.  Makin berbatu habitatnya semakin hitam kayu eboni itu.  Tegakan eboni hanya mencapai 10% atau sekitar 4 pohon per hektar (Kantor Menteri KLH, 1990).  Menurut Martawijaya, daaerah penyebaran pohon ini adalah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.  Kayunya termasuk kelas awet I dan kelas kuat I.  Kayu terasnya berwarna hitam dengan garis-garis berwarna cokelat kemerah-merahan.  Kayu gubal berwarna cokelat kemerah-merahan dan punya batas yang jelas dengan kayu teras (Martawijaya, 1981).

 

Manfaat: Kayu eboni banyak digunakan untuk mebel mewah, perpatungan, ukiran, kipas, alat-alat dekoratif, dan venir mewah.  Kayu eboni termasuk jenis kayu yang paling mahal, namun juga paling awet.  Kayu ini sering makin lama makin hitam.  Kualitas tertinggi adalah kayu yang bergaris teratur.  Pengawetan kayu dilakukan pada kayu yang sudah 50 tahun terbenam dalam tanah, namun sedikitpun tidak mengalami kerusakan.  Eksploitasi eboni di Sulawesi Tengah dibarengi dengan perang usaha antara para penebang.  Angkutannya ke tepi laut pernah dilakukan dengan memakai helikopter.

Sumber : Perpustakaan Kehutanan