Bungur

Gambar Tegakan
Gambar Buah
Gambar Biji
Gambar Daun

Deskripsi: Kayu teras pohon bungur berwarna cokelat-merah sampai cokelat kemerah-merahan atau cokelat merah; kayu gubal berwarna cokelat kuning muda sampai putih kelabu, kadang-kadang semu-semu merah jambu, tebal 7,5 cm atau lebih.  Teksturnya agak halus sampai agak kasar dan tidak merata karena lingkaran tumbuh, arah serat biasanya lurus.  Permukaan kayu licin dan mengkilat, pada bidang tangensial terdapat garis-garis gelap karena sel parenkrim.  Lingkaran tumbuh nampak jelas pada bidang transversal yang mengakibatkan terjadinya batas-batas zone yang jelas pada bidang longitudinal (Martawijaya & Kartasujana, 1977).  Pohon bungur tingginya dapat mencapai 30 m dengan panjang  batang bebas cabang sampai 17 m, diameter sampai 90 cm, tidak berbanir.  Bungur tumbuh pada tanah basah atau tanah yang kadang-kadang digenangi air tapi tidak tumbuh pada tanah gambut.  Juga dapat tumbuh pada tanah kering yang kurang subur dan pada alang-alang baik pada tanah liat maupun pada tanah liat berpasir.  Bungur menghendaki iklim basah hingga agak kering dengan tipe curah hujan C pada ketinggian 0-800 dari permukaan laut (Martawijaya dkk, 1989).  Menurut Sosef, Hong & Martawijaya, penyebaran pohon bungur ini meliputi daerah-daerah Burma (Myanmara), Indochina, China, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Borneo, Filipina, dan Sulawesi.  Perbanyakan pohon ini dengan biji atau stek batang.

 

Manfaat: Kayu bungur dimanfaatkan untuk bahan konstruksi setengah berat (tiang, rangka pintu, dan jendela), jembatan dan gudang, bangunan kapal, badan kendaraan, batang ranjau, bantalan rel kereta api, papan lantai, bahan kursi, tong, alat-alat pertanian lokal, boks, dayung, dinding, tangkai tombak, alat-alat olah raga, dan tangkai bermacam-macam alat.  Kayunya cocok untuk produksi kayu lapis dan kayu bakar.  Di Jawa, kayu ini dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah dan jembatan atau alas meriam.  Pohonnya ditanam sebagai tanaman pinggiran jalan, sedang di Kalimantan dipakai untuk menopang rotan, juga untuk pengendali erosi.  Rebusan pepagannya di Jawa dimanfaatkan sebagai obat diare.  Di Semenanjung Malaysia, pepagannya untuk obat sakit perut dan daunnya untuk anti diabetes.  Bubur daunnya untuk obat malaria.  Di Myanmar, pepagan dan daunnya dipakai sebagai obat pembersih dan akarnya sebagai penyegar (Sutarno & Sumadi, 1999).  Biji pohon bungur berkhasiat sebagai obat eksim dan penurun tekanan darah tinggi.  Daun Lagerstreoemia speciosa mengandung saponin, flavonoida dan tanin (Syamsuhidayat & Hutapea, 1991).  Pohon yang dalam musim kering berbunga sangat cantik berwarna dari putih sampai ungu tua ini, dimana-mana ditanam di tepi jalan sebagai penghias taman dan kota.  Kayu bungur dari hutan alam di Jawa Timur digemari dipakai untuk konstruksi berat termasuk jembatan.  Menurut Tutie Djarwaningsih, kayu pohon bungur cocok untuk produksi kayu lapis dan kayu bakar.  Pohon ini di Kalimantan dipakai sebagai penopang rotan.  Rebusan pepagannya di Jawa dimanfaatkan sebagai obat diare dan di semenanjung Malaysia dipakai sebagai obat sakit kepala, serta daun tua yang sudah direbus dapat dipakai sebagai anti diabetes.

Sumber:Perpustakaan Kehutanan