Pranajiwa

Gambar Tegakan
Gambar Buah
Gambar Daun

Deskripsi: Tumbuhan ini merupakan perdu tegak (Bel. opgerichte heester), tinggi 1 m, terkenal dari pegunungan Himalaya, di kepulauan Melayu (Bel. Maleise Archipel), Filipina dan Formosa, di Jawa ditemukan di beberapa tempat di pegunungan pada ketinggian 4000-6000 kaki, tetapi agak jarang; ada yang mengatakan tumbuhan ini sukar dibudidayakan, buahnya merupakan obat yang sangat terkenal tetapi sukar didapat.  Menurut Boorsma (Plantenstoffen I, hlmn. 47) di Jawa dan lain daerah nusantara nama pranajiwa digunakan untuk 2 jenis biji yang bentuk luarnya memiliki banyak persamaan tetapi secara botanis termasuk lain-lain suku.  Jenis pertama adalah buah dari Euchresta horsfieldii Benn, sedang lainnya adalah biji dari Sterculia javanica R.Br.; biji dari Euchresta horsfieldii Benn rasanya pahit, sedang biji dari S. javanica hanya memiliki rasa yang agak memuakkan karena kadar minyak yang tinggi. 

 

Manfaat: Penggunaan utama dari biji adalah untuk pengobatan penyakit dada, muntah darah dan untuk penyakit t.b.c.  Umum berpendapat bahwa biji pranajiwa yang manis dan pahit hanya merupakan varitas yang tergolong jenis tumbuhan yang sama.  Orang Jawa masih menganggap tumbuhan ini memiliki khasiat lain-lain; misalnya sebagai obat untuk penderita keracunan.

Sumber: Tumbuhan Berguna Indonesia, K. Heyne.