Asam Jawa

Gambar Tegakan
Gambar Buah
Gambar Daun

Deskripsi: Pohon asam tingginya dapat mencapai 30 m, dengan diameter batang sekitar 2 m. Kulit batang kasar, beralur berwarna cokelat keabu-abuan. Daunnya menyirip dengan 8-16 pasang anak daun. Tandan bunga panjangnya 13 cm, bunganya harum berwarna krem dengan urat-urat cokelat kemerahan. Buah asam agak silinder, lurus dan melengkung panjang 14 cm x 4 cm berbiji sampai 10. Bijinya berbentuk segi empat tumpul dengan bagian tengah sedikit gembung panjang sampai 18 mm, berkulit keras dan berwarna cokelat (Uji,1995). Secara umum, asam berasal dari Savana kering Afrika tropik. Namun kini telah dibudidayakan di semua negara tropik dan bernilai ekonomi penting di seluruh negara Asia Tenggara.  India merupakan penghasil komoditi asam terbesar. Asam tumbuh di tanah berpasir atau tanah liat, mulai dataran rendah sampai dataran menengah (sampai 1000 m dpl, kadang-kadang 1500 m dpl) dengan persebaran curah hujan yang rata atau musim keringnya panjang dan sangat kentara. Sistem perakarannya menyebar luas sehingga dapat mendukung ketahananannva terhadap kekeringan dan angin kuat. Di daerah tropik basah (curah hujan > 4000 m) pohon asam tidak mampu berbunga. Dimana dia berbunga.  Dimana dia berbunga  diperlukan kondisi basah pada tahap akhir perkembangan buahnya (Coronel 1997). Koleksi plasma nutfah asam terdapat di Los Banos Filipina (jumlah koleksi 46 nomor).
Di Jawa, pohon asam jaman dulu merupakan pohon jalan yang tertenar, namun kini banyak yang ditebang, sehingga terancam kelestariannya.  Pohon ini diperbanyak dengan stek, pencangkokan atau dengan menyemaikan bijinya (Tampubolon,1981). Penyakit dan hama yang terdapat pada pohon ini adalah penggerek (shot-hole borers), serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, ulat kantong, kutu bubuk dan kutu perisai (Coronel,1997). Panen dilakukan melalui 2 tingkat, yaitu pada tingkat buah masih hijau atau setengah matang (malasebo) dan pada tingkat buah matang penuh. Di Thailand, masa pembungaan pohon asam sampai buah panen sekitar 8 bulan. Musim buah berlangsung bulan Desember-Februari. Di Filipina masa panen bulan Mei-Desember, dengan masa puncaknya bulan Agustus-Oktober. Di Jawa Timur buah masak pada bulan Juni-September (Uji, 1995).

Manfaat: Daging buah asam banyak dipakai berbagai masakan Indonesia. Dikeringkan dan diberi gula pasir. Daging ini
merupakan penganan yang populer. Hutan-hutan asli asam di Flores dan Timor setiap tahun menghasilkan asam dalam
jumlah sangat besar untuk ekspor. Menurut Oswald T. Tampubolon, daun muda pohon asam jika digiling bersama kunyit dipakai sebagai obat kompres, serta penyakit rematik, bisul dan eksim. Daging buah yang sudah dikupas, ditambah dengan sedikit garam dan disimpan dalam tempat yang tertutup dan kering, kemudian diberi sedikit air dan diminum dapat dipakai sebagai obat pencahar dan menurunkan panas. Bijinya yang ditumbuk dapat dipakai sebagai obat borok. Daging buah setelah dikupas ditambah dengan temu lawak dan gula aren kemudian direbus dan airnya diminum sebagai obat sariawan, dan gatal-gatal. Daunnya dikunyah dapat mempercepat sembuhnya luka. Jika daunnya direbus, airnya dapat dipakai sebagai obat demam. Kulit batang pohon asam jika direbus, airnya diminum
sebagai obat antiasma. Kayu pohon asam dimanfaatkan untuk pembuatan arang, kayu bakar, dan gagang alat-alat pertukangan. Pohonnya untuk tanaman peneduh, bisa sampai lebih dari 200 tahun berproduksi buah (National Academy of Science Washington D.C., 1979).

Sumber : Perpustakaan Kehutanan